Minggu, 12 September 2010

SIAPA SAYA ... ????

Sahabat MUHASABAH Apakah Anda menyukai kesendirian?
Seberapa lama kesendirian Anda butuhkan?
Dalam kesendirian, apakah Anda menyadari bahwa sesungguhnya tidak ada manusia yang dapat hidup sendiri?

Apabila ada di antara orang mengatakan,”Saya tidak membutuhkan siapa pun. Saya bisa melakukan semua hal dengan kekuatan dan uang saya sendiri”. Kata-kata seperti ini memang nampak gagah di luarnya. Tapi sesungguhnya kropos di dalamnya. Sebuah ungkapan ingin menunjukkan bahwa ia adalah orang hebat yang sia-sia. Orang hebat yang tidak butuh tangan-tangan orang lain untuk melakukan setiap hal dari ambisinya namun tak menunjukkan apapun selain kelemahannya sendiri.

Siapapun orang yang menjadi semakin “kuat”-dalam segala hal-semakin banyak ia bergantung pada orang lemah. Semakin menjadi “besar” orang itu, semakin banyak ia membutuhkan tangan-tangan kecil yang menopang kebesarannya. For example, sebelum si A menjadi pejabat, ia biasa melakukan hampir semua hal kecil dengan tangannya. Tetapi ketika jabatan dan kekayaan ada di genggamannya, ia banyak membutuhkan tangan jelata untuk sekedar mencuci kemeja, menyemir sepatu, menerima telpon, mengatur agenda, menjinjing tas, bahkan hanya untuk sekedar membuka pintu mobil dinasnya. Lalu apa yang ada di benaknya ketika dengan enteng dia menyatakan,”Saya tidak membutuhkan siapa pun. Saya bisa melakukan semua hal dengan kekuatan dan uang saya sendiri”?

Apa yang Anda katakan apabila Anda benar-benar bertemu dengan orang seperti ini dan mendengar ratapannya itu? Jangan lama-lama berpikir. Segera tinggalkan orang itu dan berucaplah terima kasih.

Jika Anda penasaran dan sakit hati, jangan tunjukkan. Sebab ia akan semakin menjadi-jadi. Tapi katakan padanya dengan lembut, ”Pak, Anda luar biasa. Hanya bapak satu-satunya di dunia ini orang yang dapat melakukan seperti apa yang bapak katakan. Saya menantikan keluarbiasaan bapak itu untuk yang kedua kali. Saat di mana bapak memandikan jenazah bapak sendiri, mengkafani jenazah bapak sendiri, menyalatkan jenazah bapak sendiri, mengusung keranda jenazah bapak sendiri dan menimbun jenazah bapak sendiri di pekuburan”.

Orang dengan ongkos hidup yang besar membutuhkan lebih banyak tangan-tangan kecil untuk memenuhi semua kebutuhannya.

Manusia tawadhu memahami hakikat ini sebagai kenyataan bahwa ia tidak bisa hidup sempurna tanpa orang lain. Bahwa ia lemah dan hanya menjadi kuat apabila bersanding harmonis dengan sesamanya. Bisa pasangan hidup, orang tua, anak-anak, teman, kolega, siswa, pelanggan, konsumen, pasien, atasan-bawahan dan semua komunitas dalam jaringan sosial di medan hidup.


Tipe NO..

”Pak, bisakah meminjamkan saya uang untuk sekedar ongkos pulang hari ini?” ”Aduh, tidak bisa. Ongkos saya pun hanya untuk tinggal hari ini dan besok”. ”Masih kosong ya. Bisa ikut sampe depan ngga?”

”Wah, saya buru-buru. Saya ambil jalan memutar. Lain kali saja”

”Bu, mo ke pasar kan. Saya nitip bumbu dapur ya?

“Gimana ya, saya dari pasar tidak langsung pulang. Ada keperluan dengan teman. Mungkin pulangnya sore”.

Orang dengan tipe ini selalu merespon permintaan orang lain dengan pesimistik. Serba tidak. Serba memberi jalan buntu. Dan serba mengkandaskan harapan. Seolah-olah hanya kegelapan yang berani diberikan oleh orang tipe ini. Satu-satunya sikap yang murah ia berikan pada orang lain hanya ”I don’t care”. Orang tipe ini lupa, bahwa ia tidak akan pernah memanen padi dengan hanya menanam rumput.

Orang tipe ini tidak merasa risih dengan segala keterbatasan orang lain. Ia adalah tipe orang yang ingin gembira sendiri saja. Kenyang sendiri saja. Nyenyak sendiri saja. Dan nyaman sendiri saja, kecuali hanya untuk orang-orang tertentu yang masuk pada ring komunitasnya.

Baginda Nabi pernah memberi ilustrasi yang cukup ”pahit” dalam konteks ini:,

”Tiada beriman kepadaku orang yang bermalam (tidur) dengan kenyang sementara tetangganya lapar padahal dia mengetahui hal itu”. (HR. Al Bazzaar)


Tipe OK

”Pak, bisakah meminjamkan saya uang untuk sekedar ongkos pulang hari ini?”
”Ok.”

”Masih kosong ya. Bisa ikut sampe depan ngga?”
”Bisa.”

”Bu, mo ke pasar kan. Saya nitip bumbu dapur ya?
”Boleh.”

Pada dasarnya ini tipe orang baik. Tetapi kebaikannya bersipat menunggu. Meskipun ia tahu ada orang yang tengah membutuhkan sesuatu dan ia bisa memenuhinya, ia hanya akan tetap menunggu sampai orang itu meminta kesediaannya membantu. Kebaikan orang tipe ini bersifat ekstrinsik yang baru muncul ke permukaan apabila ada dorongan kuat dari luar dirinya. Orang tipe ini sangat teguh memegang prinsip ” I will do what you ask” Orang tipe ini tidak tahu, bahwa menanam padi banyak untungnya.

Ahaa ... sebuah riwayat Imam Tirmidzi dari kanjeng Nabi mulia, Muhammad shallallaahu ’alaihi wa sallam terasa relavan untuk illustrasi manusia tipe ini. Kata baginda. : ”Janganlah kalian menjadi orang bodoh yang mengatakan: “Jika manusia berbuat baik padaku maka akupun berbuat baik padanya. Jika mereka berbuat zalim maka kamipun akan zalim kepada mereka. Akan tetapi pandaikanlah diri kalian, di mana jika manusia berbuat baik maka berbuat baiklah pada mereka dan jika mereka berbuat zalim maka janganlah kamu berbuat zalim kepada mereka”. (HR. Tirmidzi).


Tipe Please, OK dan YES.

”Pak, jika hari dan tanggal segini tidak ada ongkos, bilang saja. Jangan sungkan. Cadangan dana saya lebih dari cukup sampai gajian bulan depan.”

”Hei, mau ke depan ya? Ayo naik. Masih cukup untuk empat orang.”

”Mba, aku mo ke pasar. Mo nitip sesuatu?”

Full inisiatif, peka dan selalu tergerak untuk memberikan kebahagiaan pada orang lain. Orang tipe ini mampu mengubah rasa putus asa orang lain menjadi harapan. Mengubah muram orang lain menjadi ceria. Mengubah kelemahan orang lain menjadi kekuatan. Bagi orang tipe ini, kebahagiaan bukanlah miliknya sendiri. Orang lain juga berhak merasakan kebahagiaan seperti kebahagiaan yang tengah ia rasakan.

Kebaikan orang tipe ini bersifat intrinsik yang tidak bergantung dengan sesuatu yang datang dari luar dirinya. Diminta atau tidak diminta, ia akan melakukan yang terbaik untuk orang lain. Dalam berbagai kesempatan ia tidak pernah lelah menyapa, “What can I do for you?” Orang tipe ini tahu persis bahwa dengan menanam padi, ia bukan hanya akan memanen gabah. Tapi ia juga akan memanen rumput yang tumbuh sendiri di sela-sela rimbun padinya.

Orang tipe ini sadar betul, bahwa apapun yang dilakukannya semua akan kembali padanya,:

“Barang siapa yang mengerjakan amal yang shaleh maka itu adalah untuk dirinya sendiri, dan barang siapa mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan.” (terjemah QS. Al-Jatsiyah [45]:15). Bagi orang tipe ini, tak akan ada ruginya memulai lebih dulu berbuat baik. Luar biasa.Tak ada ruginya pula mencoba mendisain kita menjadi orang tipe please, yes dan OK.

Semoga kita bisa!

Jumat, 27 Agustus 2010

~..~BERJALAN KE MESJID MEMINTA CAHAYA ~..

Alhamdulillah...SegalaPuji bagi Allah Rabb Semesta Alam. Pagi ini, atas hidayah Allah masihdiberi kesempatan merasakan segar [dan dinginnya] udara pagi di haripertama Ramadhan 1430 H.

Ramadhan selalu indah, menyejukkan jiwa. Berkah Ramadhan tak pernah berhenti menyapa..., satu di antaranya adalah bahwa langkah kaki kitaterasa [lebih] ringan untuk berjalan ke masjid, dan umat Islamberbondong-bondong memakmurkan masjid di bulan suci ini[bahkan...seringkali kita menanti-nanti suara adzan].Alhamdulillah...sebuah nikmat yang harus disyukuri.


Berjalan ke Masjid dan memakmurkannya adalah amal shalih yang mulia, dipenuhi "cahaya". Imam Nawawi ra. dalam kitab Riyadhus Shalihin mencatat beberapa riwayat tentang 1"Keutamaan Berjalan ke Masjid", antara lain sbb :

1. Abu Hurairah ra. Berkata, Nabi saw bersabda, "Barangsiapadi waktu pagi atau sore hari pergi ke Masjid, maka Allah menyediakanhidangan untuknya di surga di setiap pagi dan sore hari." (Muttafaq 'alaih)

2. Abu Hurairah ra. Berkata, Nabi saw bersabda, "Barangsiapabersuci di rumahnya, lalu berjalan ke satu masjid untuk menunaikan satushalat fardhu, maka satu langkahnya menghapus dosa dan satu langkahyang lain menaikkan derajatnya." (HR. Muslim)

3. Buraidah ra. Berkata, Nabi saw bersabda, "Sampaikanlahberita gembira kepada orang-orang yang berjalan ke masjid di kegelapanmalam. Telah disediakan cahaya yang terang benderang untuk mereka padahari kiamat." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

4. Abu Hurairah ra. Berkata, Nabi saw bersabda, "maukahkalian aku tunjukkan apa yang menyebabkan Allah menghapus dosa danmeninggikan derajat kalian?" Para sahabat menjawab, "Tentu yaRasulullah!" Rasulullah bersabda, "Menyempurnakanwudhu pada hal-hal yang tidak disukai [seperti pada waktu musimdingin], memperbanyak langkah ke masjid, dan menunggu shalat sesudahshalat. Inilah ketaatan sesungguhnya. Inilah ketaatan sesungguhnya." (HR. Muslim)

5. Abu Sa'id Al-Khudri ra. Berkata, Nabi saw bersabda, "Jika kalian melihat seseorang yang biasa ke masjid, maka saksikanlah bahwa ia benar-benar beriman. Allah berfirman, 'Sesungguhnya, yang memakmurkan masjid-masjid Allah adalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir.'" (HR.Tirmidzi)

Subhanallah, betapa Allah memberikan keutamaan yang luar biasa [dandahsyat] bagi hamba Nya. Semoga ringannya kaki kita ke masjid di bulansuci ini akan menjadi kebiasaan dan akhlak sepanjang masa. Menjadikankita pemakmur masjid sejati.Amin

Sejatinya berjalan ke masjid adalah sebuah nikmat...yang akan membuathidup kita bahagia dan dipenuhi "cahaya". Rasulullah telah mengajarkankepada kita sebuah do'a [yang perlu kita amalkan] yang sangat indah,ber"cahaya", dan sangat kita butuhkan dalam menempuh perjalanan hidup[sebuah perjalanan hati].

2Dari Abdullah bin Abbas ra. Berkata bahwa Rasulullah saw. Keluar menuju masjid, beliau bersabda,

"Allahummaj'al fi qolbi nuran, wa fibashari nuran, wa fi sam'I nuran, wa 'an yamini nuran, wa 'an yasarinuran, wa fauqi nuran, wa tahti nuran, wa amami nuran, wa khalfi nuran,waj'al li nuran"

"Ya Allah, jadikan di hatiku cahaya, di mataku cahaya, dipendengaranku cahaya. Jadikanlah dari sisi kananku cahaya, dari sisikiriku cahaya, di atasku cahaya, di bawahku cahaya, di belakangkucahaya, dan jadikanlah untukku cahaya." (HR.Bukhari)

Wallahu A'lam.Semoga bermanfaat.