Selasa, 19 Januari 2010

" Pohon "

Dalam sebuah perjalanan seorang ayah dengan puteranya, sebatang pohon kayu nan tinggi ternyata menjadi hal yang menarik untuk mereka simak. Keduanya pun berhenti di bawah rindangnya pohon tersebut.

“Anakku,” ucap sang ayah tiba-tiba. Anak usia belasan tahun ini pun menatap lekat ayahnya. Dengan sapaan seperti itu, sang anak paham kalau ayahnya akan mengucapkan sesuatu yang serius.

“Adakah pelajaran yang bisa kau sampaikan dari sebuah pohon?” lanjut sang ayah sambil tangan kanannya meraih batang pohon di dekatnya.

“Menurutku, pohon bisa jadi tempat berteduh yang nyaman, penyimpan air yang bersih dari kotoran, dan penyeimbang kesejukan udara,” jawab sang anak sambil matanya menanti sebuah kepastian.

“Bagus,” jawab spontan sang ayah. “Tapi, ada hal lain yang menarik untuk kita simak dari sebuah pohon,” tambah sang ayah sambil tiba-tiba wajahnya mendongak ke ujung dahan yang paling atas.

“Perhatikan ujung pepohonan yang kamu lihat. Semuanya tegak lurus ke arah yang sama. Walaupun ia berada di tanah yang miring, pohon akan memaksa dirinya untuk tetap lurus menatap cahaya,” jelas sang ayah.

“Anakku,” ucap sang ayah sambil tiba-tiba tangan kanannya meraih punggung puteranya. “Jadikan dirimu seperti pohon, walau keadaan apa pun, tetap lurus mengikuti cahaya kebenaran,” ungkap sang ayah begitu berkesan.
**

Keadaan tanah kehidupan yang kita pijak saat ini, kadang tidak berada pada hamparan luas nan datar. Selalu saja ada keadaan tidak seperti yang kita inginkan. Ada tebing nan curam, ada tanjakan yang melelahkan, ada turunan landai yang melenakan, dan ada lubang-lubang yang muncul di luar dugaan.

Pepohonan, seperti yang diucapkan sang ayah kepada puteranya, selalu memposisikan diri pada kekokohan untuk selalu tegak lurus mengikuti sumber cahaya kebenaran. Walaupun berada di tebing ancaman, tanjakan hambatan, turunan godaan, dan lubang jebakan.

“Jadikan dirimu seperti pohon, walau keadaan apa pun, tetap lurus mengikuti cahaya kebenaran.”

HIkmah :
“Jadikan dirimu seperti pohon, walau keadaan apa pun, tetap lurus mengikuti cahaya kebenaran,” Siapapun Anda, bagaimanapun Anda, dan Dimanapun anda... tatap dan ikutilah cahaya lurus kebenaran... karena bila tidak anda akan tersesat dalam kegelapan. Dan Bila terperangkap dalam gelap, jangan mengutuki kegelapan, tapi nyalakan lah cahaya walaupun dengan Lilin...

Sumber : (muhammadnuh@eramuslim.com)

Sabtu, 02 Januari 2010

" BERHENTILAH dari BERHENTI "

Tidak ada yang benar-benar berhenti; Jika Lampu HIJAU menyala, maka kendaraan Anda yang bergerak. Jika lampu MERAH ; kendaraan lain yang bergerak; dan jika lampu KUNING , Anda pun sedang bersiaga, bersiap untuk bergerak.

Sahabat Remaja, siapakah di antara Anda yang hidupnya tidak memiliki masalah? Wow, pasti tidak ada, sebab masalah itu harus selalu ada sehingga kita bisa berprestasi dalam hidup ini. Yang penting bukan masalahnya, tapi Anda nya, yakni bagaimana cara Anda menyikapi masalah yang ada, mulai dari masalah yang kecil hingga masalah yang tidak mudah.

“MASALAH” memiliki karakter yang temporer (sementara –pen) atau fana, sehingga yakinlah, selama Anda masih bernafas di dunia yang fana ini, maka tidak ada masalah yang abadi. Anda pun dihadirkan sebagai manusia, sebaik-baiknya ciptaan Tuhan, sehingga tidak perlu takut dengan masalah yang fana. Lagi pula, masalah-masalah yang dihadirkan kepada Anda sudah di-design oleh Tuhan Sang Maha Kuasa bahwa Anda pasti bisa menyelesaikannya. Sudah diukur keseimbangan antara beban masalah dengan kemampuan Anda untuk menyelesaikannya, sehinga terjadi keselarasan, dan yakinlah Tuhan tidak pernah salah mengukurnya.

Itu sebabnya, janganlah Anda berhenti secara permanen hanya karena menemui masalah yang sifatnya temporer. Ya, BERHENTILAH Dari BERHENTI SAAT INI JUGA. Majulah menuju finish Anda. Tidak ada finish kecuali di DEPAN Anda. Sekalipun Anda sedang beristirahat, niatkan untuk bersiaga, mengumpulkan energi untuk bergerak lebih pasti, sebab kalau Anda benar-benar berhenti, berarti Anda MATI.

Adillah terhadap diri sendiri, ketika Anda masih menginginkan jantung Anda bergerak dengan detakannya yang khas, maka jangan pernah sekali-kali Anda hentikan nafas Anda, jangan pernah sekali-kali Anda hentikan langkah Anda menuju impian Anda. Janganlah menjadi manusia yang benar-benar BERHENTI.

Sahabatku, berhentilah untuk berhenti. Jangan pernah berhenti kecuali Anda berhenti untuk mempersiapkan diri, berhenti untuk tenang, tenang untuk tuma’ninah, dan tuma’ninah untuk mengumpulkan energi, lalu dengan energi itu Anda melesat lebih tinggi. Berhentilah untuk bergerak, bukan bergerak untuk berhenti.

Orang-orang biasa, bekerja untuk berhenti : yaitu mendapatkan kesenangan hidup yang sementara, berhenti dan beristirahat, serta berhenti lalu bermalas-malasan. Sedangkan orang luar biasa, berhenti untuk bergerak. Istirahatnya adalah dzikir, diamnya adalah do’a, diam dan ketenangannya adalah cermin bahwa ia siap menghadapi berbagai masalah kehidupan yang bergerak tak pernah berhenti.

*Dikutip dari buku MOTISAKTI, Motivasi yang bikin kamu sakti, by Kang Zen

" Jangan Katakan, Tapi Katakan "

Jangan katakan :
Wahai Allah, masalahku sangat besar
Tapi katakanlah :
Wahai masalah, Allah itu Maha Besar

Jangan katakan :
Pelajaran Matematika, Bisa tapi Sulit
Tapi katakanlah :
Pelajaran Matematika, Sulit tapi bisa

Jangan katakan :
Kamu memang anak nakal
Tapi katakanlah :
Yang Papah Tahu kamu ini anak yang sholeh

Jangan katakan :
Lho kok nilai ulangannya ancur gini sih?
Tapi katakanlah :
Yang mamah tahu kamu ini biasanya nilai ulangannya bagus, ga pernah kurang dari 8...

Jangan katakan :
Kamu kok menyebalkan
Tapi katakanlah :
Biasanya kamu menyenangkan

Jangan katakan :
Jangan dekati narkoba
Tapi katakanlah :
narkoba itu berbahaya, mati menggenaskan plus tiket langsung ke neraka

Jangan katakan :
Jangan lari, awas jatuh...
Tapi katakanlah :
Ayo duduk di sini, Kakak ada sesuatu lho buat kamu

Jangan katakan :
Pak Amir orangnya lincah, tapi kecil
Tapi katakanlah :
Pak Amir orangnya kecil, tapi lincah

Jangan katakan :
Aku benci nilai yang jelek
Tapi katakanlah :
Aku suka nilai yang bagus
Jangan katakan :
Bete, jutek, lebay
Tapi katakanlah :
Astaghfirullahal ‘azhiim....

Jangan katakan :
Saya tidak akan menyerah
Tapi katakanlah :
Saya terus berusaha

Jangan katakan :
(ketika hendak tidur malam) jangan kesiangan..jangan kesiangan
Tapi katakanlah :
Ya Allah, bangunkanlah aku jam 4 pagi dalam kondisi yang segar...

Jangan katakan :
Baso Mang Jaja Enak, tapi mahal
Tapi katakanlah :
Baso Mang Jaja memang mahal, tapi enak..

Jangan katakan :
Bu Ani orangnya cantik, tapi gemuk
Tapi katakanlah :
Bu Ani orangnya gemuk, tapi cantik

Jangan katakan :
Jangan Buang sampah sembarangan
atau,
BUANG-lah sampah pada tempatnya
Tapi Katakanlah :
SIMPAN-lah sampah pada tempatnya
atau,
SIMPAN-lah sampah dengan YAKIN pada tempatnya

Jangan katakan :
hal-hal negatif...dan kalimat yang berujung negatif
Tapi katakanlah :
hal-hal positif...dan kalimat yang berujung positif

Sahabat semua..
Insya Allah tahun ini menjadi lebih baik
kalau kita berkata-kata dengan baik...

Salam Harmoni